Vitamin C dan glutation merupakan salah satu antioksidan untuk memperbaiki jaringan penyokong kulit dan membuat kulit tampak lebih halus dan lembab.
Kelembapan, rona, dan kecerahan kulit bervariasi setiap hari –tergantung dari banyak faktornya atau tidak. Mulai dari stres, waktu tidur cukup, paparan sinar matahari, lingkungan kerja, hormonal, dan diet.
Suntik vitamin C juga memiliki risiko. Karena pada dasarnya, tubuh memiliki batasan dosis vitamin C harian. Jika disuntikkan per minggu, maka batas yang dapat ditoleransi oleh tubuh adalah 2000 mg. Berdasarkan penelitian yang disebarkan di JAMA Internal Medicine, pasien yang menerima vitamin C dosis tinggi memiliki peningkatan risiko mengalami batu ginjal. Dilaporkan juga bahwa konsumsi vitamin C dalam dosis tinggi memiliki efek laksatif (peningkatan frekuensi BAB), mual, dan muntah.
Jika Anda memiliki penyakit glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) deficiency dan gagal ginjal, sangat tidak disarankan untuk melakukan injeksi vitamin C. Meski demikian, efek samping jangka panjang dari suntik vitamin C belum banyak diketahui dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment