Jakarta - Yusril Ihza Mahendra ajak warga jakarta untuk menimbulkan pasangan baru cagub lawan Ahok. Yusril mengingatkan kepada warga
DKI bahwa Pilgub DKI 2017 akan sangat berat kekuatan besar
di balik cagub DKI Basuki Thajaha Purnama (Ahok).
"Kita ingin membulatkan tekat kita bersama,kita ingin mengganti pemerintah saat ini dengan pemerintah yang demokratis, sah, dan
konstitusional dengan pilkada. Kalau begitu kita, tidak ada yang bisa menghalangi dan memperlambat gerak maju kita dengan mengganti pemerintah
yang ada saat ini. Kita ingin mengubahnya?" tanya Yusril dengan teriakan yang keras "Mau" dari ratusan peserta Rapat Akbar Forum RT RW "Memilih
Pemimpin Santun dan Pro Rakyat" ini digelar di Jalan Yos Sudarso,
Tanjung Priok Lorong 104, Koja, Jakarta Utara, Minggu (18/9/2016).
Yusril mengajak warga jakarta bersatu untuk melawan ahok dan mengalahkannya
"Dalam keadaan seperti ini jangan lah lagi bicara ini
bicara itu,yang mau kita ganti ini hal yang sudah jelas tidak berguna bagi pemerintah. Kita harus bersatu untuk mengganti nya,
bersatu untuk mengajukan satu pasangan calon . Kemungkinan akan ada 4
pasangan calon, bagi saya 3, 4, 5 pasangan calon, kita hadapi bersama.
Nanti kita bersatu di Pilkada putaran kedua. Kalau petahana kita lawan
head to head maka kita menabuh genderang kekalahan," kata Yusril.
Yusril ingatkan bahwa penting nya bersatu lawan ahok. karena yang kita hadapi ini jauh lebih besar dari ahok
"Tidaklah
mudah menghadapi ini semua, tidak ringan jalan yang kita hadapi saat ini untuk melawan ahok,
dengan pertemuan-pertemuan seperti ini gaungnya akan terdengar di
mana-mana. Saya ingin mengatakan tidak mudah menghadapi petahan ini,dibelakang ahok ada kekuatan politik sangat besar, ada presiden yang
kita tahu semua itu, ada pengusaha dan pengembang, dan mungkin juga ada
asing dengan melalui perusahaan dan pengusahanya.
Yang ingin saya katakan tidaklah mudah meruntuhkan pertahanan mereka, saya tidak pernah
mengangap enteng.Saya butuh dukungan warga jakarta," ajaknya sembari menutup sambutan dengan doa.
Yusril menutup sambutan dengan doa.
Selain
yusril ada juga eks Wagub DKI Prijanto yang memberikan sambutan. Dia
mengajak warga DKI tak memilih gubernur yang hobi menggusur.
"Saya
mau tanya, apakah kalian setujuh bahwa pemimpin kalian meggusur rumah rakyat tidak mampu, apakah bapak ibu suka pemimpin yang melindungi
tindakan korupsi. Bapak dan ibu ngerti orang yang psikopat, ngerti
nggak? Saya akan sampaikan pemimpin psikopat itu memang agak susah,
sebab seperti bunglon, dia itu bukan gila, tapi memiliki penyakit dalam
kepribadiaannya," katanya.

No comments:
Post a Comment