Laman

12 October 2016

PENGALAMAN PERTAMA MENAHKLUKAN PUNCAK MERBABU

Saat Di Puncak


Suatu kehormatan besar bagi saya pribadi karena dalam usia semuda ini bisa menahlukan puncak nya merbabu,Keberangkatan kami di yakini dalam hati yang tulus dan tekat yang kuat,Kelompok kami terdiri dari 6 orang,Di dalam perjalanan kami bertemu dengan seorang cewek dan cowok yang mana mereka berdua ini bingung untuk menuju jalan ke gunung merbabu.
Dan kemudian mereka berdua pun,Gabung kepada kami berenam,Sampai di post pemberangkatan kami semua sudah mulai kedinginan karena di dalam perjalanan kami sudah mengalami kehujanan,Yang sangat deras dan badai selalu menerjang dengan keras nya bagaikan alam mau pecah belah.

 
Masak, Saat Di Tenda
Di dalam perjalanan hujan pun tetap mengguyur badan dan membasahi seluruh baju,Kami merasa kesal,Gembira,Sedih dan senang di situ lah menyatuh semua di dalam perjalanan kami.
Kami baru menyadari bahwa ada teman kami yang tidak bisa melihat malam,Dan kami sangat kesal kepada ia,Mengapa ia tidak bilang dari awal sebelum kita berangkat bahwa ia tidak bisa melihat di malam hari.Dengan sangat terpaksa kamipun mengarahkannya supaya ia tidak jatuh kejurang.

Di sini lah kesabaran kami semua di uji,Dipersahabatan bahwa dalam pendakian kita harus kompak dan tidak boleh ada yang egois dari kelompok kita,Kalau sampai ada yang egois percayalah kita tidak akan sampai di puncak,Karena kita tidak kompak dalam tim, karena itu ada yang hilang, Ada yang jatuh di dalam jurang dan juga ada yang tinggal jauh dari teman-teman nya.

Hari sudah mulai malam pun kami belum bisa sampai setengah nya dari puncak merbabu,Hari mulai malam dan hujan pun semakin deras membasahi wajah.

Dengan pendakian inilah saya bisa merasakan seperti menjalani sebuah kehidupan yang amat sulit dan tidak mudah untuk di jalani,Banyak rintangan,cobaan dan halangan,Rasa takut pun menghantui kami untuk mencapai puncak merbabu karena keadaan yang tidak mengizinkan dan cuaca yang tidak bagus,Banyak kabut dan Badai yang amat keras, Dengan tekad yang sangat kuat, kami lawan rasa takut itu,Karena menurut mister ABULAKA ARCHAIDA Orang yang berani itu adalah orang yang melawan rasa takut.Kata-kata itulah yang kami pegang teguh untuk terus maju sampai kepuncak tanpa ada hentinya kami berjuang.
 
Mengibarkan Benderah Merah Putih
Di dalam pendakian ini saya sangat kagum dengan Bung Homsa,Bung Yoppry,Bung Aji Dan saya pikir mereka bertiga ini sangat luar biasa dalam pendakian,Meskipun mereka terbilang baru dalam pendakian tanpa terkecuali Bung Homsa yang sudah sangat berpengalaman saat mendaki,Kesabaran mereka itu seperti pendaki professional yang tidak kenal lelah dan selalu kompak dalam situasi apapun.

“Dan itu yang membuat saya kagum kepada mereka bertiga dengan kesabarannya.
Kami tidak kenal lelah walaupun badai menerjang dengan keras, kami tetap maju untuk menahklukan puncak merbabu,Karena menurut saya, kita belum bisa menahklukan sebuah Gunung,Apabila kita tidak sampai di puncak Nya Gunung.

“Kami sampai di batu tulis sekitar jam 00:30 dini hari,Dan kami pun siap-siap untuk mendirikan tenda, selesai mendirikan tenda kami langsung istirahat menyimpan tenaga untuk besok pagi menuju ke puncak.
‘Pagi pun menyapah kami dengan sinar yang sangat indah untuk di lihat dan di pandang Di pagi hari,Saat itu kami langsung keluar dari tenda untuk menikmati pemandangan nya yang indah ini.Mengambil keindahannya mengikuti gaya anak jaman sekarang hee,Yaitu berSelfi bareng untuk membuat sebuah kenangan yang indah kelak. 

Menulis Sesuatu Untuk Difoto
Selesai menikmati pemandangannya kami langsung pulang ke tenda untuk sarapan pagi dengan hidangan Mie Instan Yang di masak oleh Bung Homsa,Setelah makan kami siap-siap untuk menuju ke puncak merbabu,Dua teman kami yang tinggal karena ia tidak kuat lagi untuk sampai di puncak merbabu.
“Perjalanan menuju puncak sangat seru Karena bertemu dengan orang-orang yang terasa seperti saudara sendiri.

Dan akhirnya berkad perjuangan yang besar dan kesabaran yang amat luar biasa kami pun sampai di puncak merbabu,Sampai di puncak kami sangat kecewa karena kabut asap masih menutup awan yang ada di langit,Dan pemandangan nya pun tidak enak untuk di lihat karena tidak ada seseuatu yang menarik,Kamipun hanya sedikit berfoto karena pemandangan nya yang kurang bagus.

“Lalu kami langsung turun kebawah untuk kembali ke tenda, Karena hari pun sudah mulai malam dan hujan pun sudah mulai turun,Dengan keras untuk sampai ke tenda akhirnya kami pun sampai ketenda sekitar jam 4 sore.
Sesampainya di tenda kami siap-siap untuk membereskan barang bawa’an kami,Tenda nya langsung kami copot untuk siap turun kebawah,Setelah semua barang kami bereskan,Kami pun langsung menuju kebawah.
 
Di Perjalanan Menuju Puncak
“Kami sampai di post pemberangkatan sekitar jam 8 malam,Dan teman-teman pun memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah masing-masing karena badan yang sangat capek membuat teman-teman tidak kuat membawah sepeda motor.Kamipun memutuskan untuk menginap di post pemberangakatan itu ,Dingin pun selalu ada  disetiap sudut rumah tersebut Karena rumahnya sangat dekat dipergunungan.

Sinar pagipun menyapah kami di post pemberangkatan,Badan pun sudah tidak lagi terasa dingin karena menikmati panas nya di pagi hari,Seluruh badan terasa hangat dan kami langsung siap-siap untuk membereskan baju-baju kami yang tadi malem di ganti,Setelah semua nya selesai,”Kami pamitan kepada Ibu tuan rumah,Kami langsung Berangkat untuk menuju kerumah masing-masing.

“Sampai dirumah sekitar jam 11:30 siang,Sesampainya dirumah badan sangat terasa capek dan pegel-pegel,”Kamipun langsung istirahat kerumah masing-masing.DI sinilah berakhirnya perjalanan kami dengan kenangan-kenangan yang sangat Indah dan tak’kan pernah terlupakan bagi saya pribadi.




No comments:

Post a Comment