| Saat Di Puncak |
Suatu kehormatan besar bagi saya pribadi karena dalam
usia semuda ini bisa menahlukan puncak nya merbabu,Keberangkatan kami di
yakini dalam hati yang tulus dan tekat yang kuat,Kelompok kami terdiri dari
6 orang,Di dalam perjalanan kami bertemu dengan seorang cewek dan cowok yang
mana mereka berdua ini bingung untuk menuju jalan ke gunung merbabu.
Dan kemudian mereka berdua pun,Gabung kepada kami
berenam,Sampai di post pemberangkatan kami semua sudah mulai kedinginan karena
di dalam perjalanan kami sudah mengalami kehujanan,Yang sangat deras dan badai
selalu menerjang dengan keras nya bagaikan alam mau pecah belah.
Di dalam perjalanan hujan pun tetap mengguyur badan dan
membasahi seluruh baju,Kami merasa kesal,Gembira,Sedih dan senang di situ lah
menyatuh semua di dalam perjalanan kami.
Kami baru menyadari bahwa ada teman kami yang tidak bisa
melihat malam,Dan kami sangat kesal kepada ia,Mengapa ia tidak bilang dari awal
sebelum kita berangkat bahwa ia tidak bisa melihat di malam hari.Dengan sangat
terpaksa kamipun mengarahkannya supaya ia tidak jatuh kejurang.
Di sini lah kesabaran kami semua di uji,Dipersahabatan
bahwa dalam pendakian kita harus kompak dan tidak boleh ada yang egois dari
kelompok kita,Kalau sampai ada yang egois percayalah kita tidak akan sampai di
puncak,Karena kita tidak kompak dalam tim, karena itu ada yang hilang, Ada yang
jatuh di dalam jurang dan juga ada yang tinggal jauh dari teman-teman nya.
Hari sudah mulai malam pun kami belum bisa sampai
setengah nya dari puncak merbabu,Hari mulai malam dan hujan pun semakin deras
membasahi wajah.
Dengan pendakian inilah saya bisa merasakan seperti
menjalani sebuah kehidupan yang amat sulit dan tidak mudah untuk di
jalani,Banyak rintangan,cobaan dan halangan,Rasa takut pun menghantui kami
untuk mencapai puncak merbabu karena keadaan yang tidak mengizinkan dan cuaca
yang tidak bagus,Banyak kabut dan Badai yang amat keras, Dengan tekad yang sangat
kuat, kami lawan rasa takut itu,Karena menurut mister ABULAKA ARCHAIDA Orang
yang berani itu adalah orang yang melawan rasa takut.Kata-kata itulah yang kami
pegang teguh untuk terus maju sampai kepuncak tanpa ada hentinya kami berjuang.
Di dalam pendakian ini saya sangat kagum dengan Bung
Homsa,Bung Yoppry,Bung Aji Dan saya pikir mereka bertiga ini sangat luar biasa
dalam pendakian,Meskipun mereka terbilang baru dalam pendakian tanpa terkecuali
Bung Homsa yang sudah sangat berpengalaman saat mendaki,Kesabaran mereka itu
seperti pendaki professional yang tidak kenal lelah dan selalu kompak dalam
situasi apapun.
“Dan itu yang membuat saya kagum kepada mereka bertiga
dengan kesabarannya.
Kami tidak kenal lelah walaupun badai menerjang dengan
keras, kami tetap maju untuk menahklukan puncak merbabu,Karena menurut saya,
kita belum bisa menahklukan sebuah Gunung,Apabila kita tidak sampai di puncak
Nya Gunung.
“Kami sampai di batu tulis sekitar jam 00:30 dini
hari,Dan kami pun siap-siap untuk mendirikan tenda, selesai mendirikan tenda
kami langsung istirahat menyimpan tenaga untuk besok pagi menuju ke puncak.
‘Pagi pun menyapah kami dengan sinar yang sangat indah
untuk di lihat dan di pandang Di pagi hari,Saat itu kami langsung keluar dari
tenda untuk menikmati pemandangan nya yang indah ini.Mengambil keindahannya
mengikuti gaya anak jaman sekarang hee,Yaitu berSelfi bareng untuk membuat sebuah
kenangan yang indah kelak.
| Menulis Sesuatu Untuk Difoto |
Selesai menikmati pemandangannya kami langsung pulang ke
tenda untuk sarapan pagi dengan hidangan Mie Instan Yang di masak oleh Bung
Homsa,Setelah makan kami siap-siap untuk menuju ke puncak merbabu,Dua teman
kami yang tinggal karena ia tidak kuat lagi untuk sampai di puncak merbabu.
“Perjalanan menuju puncak sangat seru Karena bertemu
dengan orang-orang yang terasa seperti saudara sendiri.
Dan akhirnya berkad perjuangan yang besar dan kesabaran
yang amat luar biasa kami pun sampai di puncak merbabu,Sampai di puncak kami
sangat kecewa karena kabut asap masih menutup awan yang ada di langit,Dan
pemandangan nya pun tidak enak untuk di lihat karena tidak ada seseuatu yang
menarik,Kamipun hanya sedikit berfoto karena pemandangan nya yang kurang bagus.
“Lalu kami langsung turun kebawah untuk kembali ke tenda,
Karena hari pun sudah mulai malam dan hujan pun sudah mulai turun,Dengan keras
untuk sampai ke tenda akhirnya kami pun sampai ketenda sekitar jam 4 sore.
Sesampainya di tenda kami siap-siap untuk membereskan
barang bawa’an kami,Tenda nya langsung kami copot untuk siap turun kebawah,Setelah
semua barang kami bereskan,Kami pun langsung menuju kebawah.
“Kami sampai di post pemberangkatan sekitar jam 8
malam,Dan teman-teman pun memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah
masing-masing karena badan yang sangat capek membuat teman-teman tidak kuat
membawah sepeda motor.Kamipun memutuskan untuk menginap di post pemberangakatan
itu ,Dingin pun selalu ada disetiap
sudut rumah tersebut Karena rumahnya sangat dekat dipergunungan.
Sinar pagipun menyapah kami di post pemberangkatan,Badan
pun sudah tidak lagi terasa dingin karena menikmati panas nya di pagi hari,Seluruh
badan terasa hangat dan kami langsung siap-siap untuk membereskan baju-baju
kami yang tadi malem di ganti,Setelah semua nya selesai,”Kami pamitan kepada
Ibu tuan rumah,Kami langsung Berangkat untuk menuju kerumah masing-masing.
“Sampai dirumah sekitar jam 11:30 siang,Sesampainya
dirumah badan sangat terasa capek dan pegel-pegel,”Kamipun langsung istirahat
kerumah masing-masing.DI sinilah berakhirnya perjalanan kami dengan kenangan-kenangan
yang sangat Indah dan tak’kan pernah terlupakan bagi saya pribadi.
No comments:
Post a Comment